Universitas Sebelas Maret Akreditasi

Universitas Sebelas Maret Akreditasi

Universitas Sebelas Maret Akreditasi

Universitas Sebelas Maret (UNS) merupakan perguruan tinggi negeri yang berlokasi di Kota Solo. Kampus yang didirikan sesuai dengan namanya pada tanggal 11 Maret 1976 ini memiliki moto dalam bahasa Jawa “Mangesthi Luhur Ambangun Nagara” atau jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti “Bercita-cita Luhur Membangun Negara”.

Baca juga artikel lainnya : Universitas Terbuka Di Korea Selatan

Kampus UNS berlokasi di Jl. Ir. Sutami 36 Kentingen, Jebres, Surakarta yang terdiri dari 11 Fakultas dan 1 Pascasarjana. UNS juga berstatus sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (BLU) berdasarkan keputusan menteri keuangan nomor 52/KMK.05/2009. Selain itu, UNS juga merupakan kampus dengan akreditasi A oleh BAN-PT.

UNS merupakan salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia yang berlokasi di Surakarta atau Solo, Jawa Tengah. Berdasarkan SK BAN PT Nomor 142/SK/BAN-PT/Akred/PT/VII/2018 tahun 2018, UNS adalah PTN yang mendapatkan akreditasi institusi dengan peringkat A. Kalau kamu juga tertarik untuk berkuliah di sini, tentu kamu juga ingin tahu bagaimana akreditasi di tiap jurusannya.

Sejarah Universitas Sebelas Maret

Pada tanggal 11 Maret 1976, dengan dibacanya Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia tentang pembukaan Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret, maka universitas ini resmi berdiri sebagai perguruan tinggi negeri di Surakarta. Cikal bakal pendirian UNS dapat dirunut jejaknya sejak 1950-an.

Pada masa itu, Surakarta telah memiliki keinginan untuk mendirikan sebuah universitas negeri sendiri, mengingat kota lain telah memiliki universitas yang umurnya bahkan telah mencapai puluhan tahun. Namun, akibat perang, penyatuan pemerintahan, kekeruhan arus politik, ekonomi rakyat rusak, dan lain-lainnya, rencana pembangunan universitas negeri di Surakarta belum dapat diwujudkan.

Pada 1953, setelah semua kekacauan berakhir, timbul keinginan mewujudkan universitas itu kembali. Hal ini mengingat Surakarta sebagai pusat kebudayaan Jawa asli, serta terdapat potensi yang besar di lapangan perguruan, baik tenaga pengajar dan siswanya. Panitia pendirian universitas pun dibentuk, dengan ketua Mohammad Saleh, Wali Kota Surakarta saat itu. Hanya saja, usaha ini gagal sebelum sempat dimulai. Penyebabnya adalah tidak adanya sumber keuangan baik dari pemerintah daerah dan pusat, timbulnya keinginan sementara golongan untuk mendirikan universitas swasta secara sendiri-sendiri, dan kurang mendapat simpati beberapa orang dari Universitas Gajah Mada. Adanya hambatan dan pembangunan yang sedang dilakukan di Kota Surakarta membuat gagasan pendirian itu pun lenyap. Hal itu ditambah pula dengan kegaduhan politik antarpartai yang berebut kekuasaan di pemerintahan.

Tahun 1986, Prof. Dr. Koento Wibisono selaku rektor berikutnya, melakukan peletakan dasar-dasar percepatan pertumbuhan, Pada masa ini, perubahan telah terjadi, seperti perkembangan yang dalam bidang akademik dan jumlah staf, juga dalam penguatan infrastruktur kampus.

Sekarang ini, UNS merupakan universitas muda dengan pertumbuhan yang signifikan. Dengan berbagai potensi yang ada, misal seperti dokter bedah kulit dengan reputasi nasional (Fakultas Kedokteran), penemuan starbio dan padi tahan garam (Fakultas Pertanian), dan beberapa kemajuan yang terjadi di setiap fakultas dan unit-unit kerja lainnya.

Pada peringatan Dies Natalis ke-37 tahun 2013, UNS telah mendukung gerakan global yaitu apa yang dinamakan dengan Go Green Momentum. Untuk menunjukkan tekad itu, dicanangkan Gerakan UNS Green Campus oleh Menteri Lingkungan Hidup, Balthasar Kambuaya, pada 6 Maret 2013, dengan pena