Profil Universitas Sultan Hasanuddin Makassar
Universitas Sultan Hasanuddin Makassar – Universitas Hasanuddin, yang kemudian disingkat UNHAS, merupakan sebuah perguruan tinggi negeri di kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia, yang berdiri pada 10 September 1956. Perguruan tinggi ini semula merupakan pengembangan dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ketika Bung Hatta masih menjadi Wakil Presiden. Kampus Unhas semula dibangun di Baraya atau Kampus Barayya.
Baca juga artikel lainnya : Profil Massachusetts Institute of Technology, United States
Namun, awal tahun 1980-an, ketika Rektor dijabat Prof. Dr. Ahmad Amiruddin, Kampus Unhas dipindahkan ke Tamalanrea, karena Kampus Barayya pada saat itu sering jadi langganan banjir ketika musim hujan tiba. Saat itu kampus Barayya berada di dekat kanal, sehingga mahasiswa dan dosen untuk masuk ke dalam ruangan kampus, mereka harus menggunakan perahu.
Kini Kampus Unhas menempati areal seluas 220 hektare di Tamalanrea dengan berbagai fasilitas. Sejak akhir tahun 2006, Fakultas di Universitas hasanuddin bertambah 1 yang merupakan pemekaran dari Fakultas Pertanian dan Kehutanan yaitu Fakultas Kehutanan. Saat ini telah dikembangkan kampus baru Unhas yang dikhususkan untuk Fakultas Teknik, yang terletak di bekas pabrik kertas Gowa di Kabupaten Gowa. Kampus baru ini mulai dipergunakan sejak tahun 2006 walaupun masih dalam tahap renovasi dan pembangunan gedung dan pengadaan fasilitas.
Pada tahun ini, Universitas Hasanuddin memasuki tantangan sekaligus harapan yang baru, pasalnya Unhas mulai menjalankan penuh statusnya sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) yang sebelumnya sejak tahun lalu Unhas telah menguji coba sistem tersebut yang sudah diamanahkan pemerintah bersama belasan PTN lainnya.
Sejarah Singkat Universitas Sultan Hasanuddin Makassar
Berdirinya Universitas Hasanuddin secara resmi tahun 1956. Sebelumnya pada tahun 1947 Universitas Hasanuddin merupakan cabang fakultas ekonomi miliki Universitas Indonesia. Karena ketidakpastian dan kekacauan yang terjadi di daerah Makassar dan sekitarnya maka fakultas yang dipimpin oleh Drs. LA Enthoven ini dibekukan dan dibuka secara resmi kembali pada tahun 1953 dibawah pimpinan Prof. Drs. G.H.M. Riekerk
Saat terjadimya stagnasi pada tahun 1950 Prof. Drs G.J Wolhoff, dan kawan-kawan mempersiapkan diri untuk membangun fakultas hukum swasta yang kemudian berkembang menjadi Perguruan Tinggi Sawerigading. Mereka terus mewujudkan diri untuk menciptakan universitas negeri sampai terbentuk panitia Pejuang Universitas Negeri tahun 1950. Perjalanan awal dari terbentuknya universitas negeri adalah dengan membuka fakultas Hukum dan pengetahuan masyarakat atas dasar cabang dari Universitas Indonesia dengan dekan pertama Prof. M. Djokosoetono yang juga sebagai dekan Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Kemudian dibukanya Fakultas Kedokteran atas kesepakatan pihak yayasan dengan kementrian PP dan K yang telah diresmikan. Dalam kurun waktu selama 4 tahun atas dasar kegigihan dan kerja keras tinggi akhirnya terbentuklah Universitas Negeri yang diberi nama Universitas Hasanuddin dengan keluarnya PP no.23 tahun 1956.