Mengenal Gejala DMT1 Anak: Peluang Mencegah Komplikasi Saat Awal Gejala

Diabetes Melitus atau yang lebih dikenal dengan penyakit kencing manis ini  juga bisa dijumpai pada usia anak. Terdapat beberapa tipe DM anak antara lain DM tipe 1, DM tipe 2, dan DM monogenic. Yang sering dijumpai adalah DM tipe 1.

Diabetes melitus tipe 1 anak ini cukup unik dan berbeda dengan Dm yang umumnya dijumpai pada dewasa. Pada DMT1 sebagian besar diperantarai oeh faktor autoimun. Dimana terjadi kerusakan luas dari sel penghasil insulin. Jika cadangan sel penghasil insulin ini tinggal 10 % maka baru akan timbul gejala antara lain banyak kencing, banyak makan, namun berat badan cenderung turun. Komplikasi gawat darurat sering dijumpai pada presentasi awal gejala DMT1 anak ini, antara lain dengan sesak dan tidak sadar. 

Ada beberapa tips untuk mencegah hal ini, yaitu dengan mengenali gejala DM anak sebelum terjadi kondisi emergensi tersebut. 

Gejala DM yang perlu diwaspadai

Berikut adalah gejala-gejala yang perlu diwaspadai jika anak menderita DM :

1.Banyak makan

Anak dengan DM akan merasakan lapar terus-menerus meski baru selesai makan. Rasa lapar ini didorong oleh jumlah insulin yang tidak memadai sehingga gula tidak dapat diolah menjadi energi. Hal ini disebabkan kegagalan pada sel penghasil insulin.

2.Banyak minum

Anak akan merasa haus terus-menerus karena ketidakmampuan tubuh memproduksi hormon insulin sehingga tubuh mengalami dehidrasi.

3.Banyak kencing dan mengompol

Adanya kadar gula darah yang tinggi yang melebihi ambang batas toleransi ginjal menyebabkan lepasnya gula di urine. Hal ini akan diikuti keluarnya air seni yang meningkat. Anak dengan DM akan lebih sering buang air kecil dari pada frekuensi normal, terutama di malam hari.

4.Penurunan berat badan yang drastis

Meski anak sering minta makan, tetapi tubuhnya tidak bertambah gemuk, melainkan cenderung kehilangan berat badan dalam jumlah yang cukup signifikan. Hal ini diakibatkan oleh ketidakmampuan tubuh dalam menyerap gula darah dalam tubuh sehingga menyebabkan jaringan otot dan lemak menyusut;

5.Kelelahan dan mudah marah

Tubuh anak yang tidak mampu menyerap gula dari makanan membuatnya kekurangan energi sehingga mudah merasa lelah. Anak juga akan mengalami gangguan perilaku dan perubahan emosi menjadi cepat marah dan murung;

6.Tanda kedaruratan lainnya yang perlu diwaspadai, antara lain sesak napas, dehidrasi, syok dan napas berbau keton.

DM tipe-1 tidak dapat dicegah dan siapapun dapat mengalaminya. Di Indonesia, DM tipe-1 pertama kali didiagnosis paling banyak pada kelompok usia 10-14 tahun dengan 403 kasus, kemudian kelompok usia 5-9 tahun dengan 275 kasus, kelompok usia kurang dari 5 tahun dengan 146 kasus, dan paling sedikit adalah usia di atas 15 tahun dengan 25 kasus.

Oleh : Nur Rochmah; Muhammad Faizi ; Yuni Hisbiyah; Rayi PK

Link: https://scholar.unair.ac.id/en/publications/correlation-between-patients-adherence-and-glycemic-control-in-ch